Manajemen Gambar

Satu hal penting dalam suatu proses pekerjaan adalah mengatur sistem atau pola yang akan dilakukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mari biasakan diri kita bekerja dengan pola atau mengikuti aturan-aturan baik aturan yang telah dibuat oleh suatu badan atau organisasi atau aturan yang kita buat sendiri, sehingga kita dapat mengukur semua hal yang telah kita kerjakan, atau mengukur tingkat keberhasilan kita pada suatu waktu. Baik pekerjaan tersebut sedang berjalan atau telah selesai dikerjakan.
Semua orang mungkin bisa menggambar atau menggunakan autocad, tetapi tidak semua orang bisa menjadi drafter profesional. Seorang drafter harus dapat mengukur atau membuktikan atau dibuktikan tingkat kemampuan, keahlian dan kecakapannya. Harus memiliki manajemen bekerja yang bagus. Manajemen kerja adalah hal yang sangat penting yang akan mengolah dan menempatkan semua keahlian menjadi efektif dan ekonomis, hal nomor satu sebelum proses berlangsung dan akan menentukan keberhasilan dari pekerjaan tersebut.
Berikut beberapa point tentang manajemen gambar yang mungkin bisa menjadi referensi:
1. Kumpulkan sebanyak dan semampu kita informasi tentang pekerjaan yang akan kita lakukan. Karena kita akan mengolah atau menyusun dari informasi-informasi tersebut mana yang akan melibatkan kita secara langsung dan mana yang tidak. Mana yang seharusnya menjadi prioritas yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau belakangan. Data-data apa saja yang kemungkinan akan diperlukan dalam proses pekerjaan. Kita akan tahu kemana kita akan bertanya bila kita mendapatkan masalah dan apa yang harus dilakukan. Jangan malas dan mulailah kreative untuk mengumpulkan informasi, karena kita tidak tau kapan masalah akan datang.
2. Buat dan tentukan satu media penyimpanan untuk seluruh pekerjaan gambar kita, dan jangan pernah menyimpan data lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Biasakan untuk selalu konsisten bekerja pada media penyimpanan tersebut sehingga kita tidak akan sulit mencari data yang kita perlukan baik sekarang atau tahun depan. Bisa jadi gambar ini bisa dijadikan referensi untuk pekerjaan berikutnya.
3. Persiapkan folder-folder utama proyek untuk penyimpan seluruh pekerjaan gambar, berilah nama folder dengan baik dan specifik berikut tanggalnya.
4. Persiapkan sub folder untuk menyimpan semua dokumen yang telah kita kumpulkan, folder pekerjaan yang sedang berlangsung kemudian folder qulity control, folder pengiriman dan folder backup. Persiapkan folder-folder tersebut secara terpisah, selain memudahkan dalam pencarian data kita juga dapat mengetahui status gambar yang sedang dikerjakan. Bila gambar tersimpan dalam sub folder quality control berarti status gambar telah dikerjakan, sedang dalam pengecekan dan semoga segera dapat dikirim. Bila kita membutuhkan data-data specifikasi item dari gambar carilah didalam folder dokumentasi.
5. Buatlah atau tentukan flowchart dari setiap aktivitas kita sehingga kita akan selalu bergerak dinamis. Berilah batas waktu dari setiap aktivitas. Bila hal ini tidak ada bisa jadi dalam aktivitas yang kita lakukan kita hanya berputar-putar dan menghabiskan waktu hanya untuk satu siklus pekerjaan saja tanpa ada kemajuan.
6. Selalu buatkan skala prioritas dalam bekerja, semua proses akan selalu mengalami 3 hal: pendahuluan, isi dan penutup.
Bila kita berpegang pada 3 hal ini maka akan mempermudah kita dalam menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan apa pekerjaan berikutnya. Misalnya persiapkan semua kebutuhan sebelum memulai pekerjaan seperti membuat kopi, persiapan alat tulis, perlengkapan komputer dan printer yang akan diperlukan. Jangan sampai karena salah menempatkan skala prioritas dari kebutuhan tersebut akan menghambat atau merusak jadwal yang telah kita sepakati atau merusak diri kita sendiri. Sadari lah pekerjaan drafter itu dapat menghabiskan waktu berjam-jam dan menyenangkan. Kita bisa seharian tidak minum karena kita lupa menyiapkan minuman sebelum bekerja dan malas untuk mengambilnya. Atau kita tidak menyiapkan tinta printer sehingga gambar yang telah jadi tidak bisa dicetak. Biasakan semua yang kita kerjakan terukur dan dapat dipertanggung jawabkan
7. Biasakan untuk dapat menyelesaikan suatu kasus sendiri apalagi permasalahan tersebut masih dalam koridor pekerjaan kita. Bila kita tidak dapat memutuskan mintalah bantuan atasan untuk memutuskan hal apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kita. Jangan membawa permasalahan kepada atasan, bawalah solusi-solusi yang akan kita lakukan dan atasan yang menentukan jalan keluar yang terbaik yang seharusnya dilakukan.
8. Kerjakanlah hal-hal yang kita anggap mudah terlebih dahulu dan sisakan bagian tersulit berikutnya. Karena kita telah terbiasa mengerjan hal mudah sehingga kita dapat mengukur dengan tingkat kesulitan seperti itu berapa lama waktu yang dibutuhkan. agar kita semakin dapat memastikan kapan kita dapat menyelesaikan pekerjaan ini. Bisa jadi pekerjaan yang kita anggap sulit setelah dikerjakan ternyata mudah atau sebaliknya. Sedangkan estimasi waktu telah ditentukan.
Bila kita dapat menyelesaikan hal-hal mudah terlebih dahulu apalagi dengan kuantiti yang banyak sehingga akan mengurangi tingkat depressi dari pekerjaan kita.
9. Kuasai standart gambar yang ada terlebih dahulu. Apalagi bila kita seorang drafter yang mengerjakan berbagai jenis gambar. Karena masing-masing gambar akan memiliki karakter sendiri-sendiri.
10. Bila ada revisi gambar, simpanlah gambar aslinya sebagai backup cantumkan tanggal dan revisi gambar sehingga kita tau history gambar tersebut, kapan perubahan dilakukan, item apa saja yang dirubah atau siapa yang melakukan perubahan. Dan terkadang bisa terjadi setelah beberapa kali perubahan gambar tetapi dalam praktek pekerjaan dilapangan gambar tersebut tidak dapat diaplikasikan dan desain gambar pertama yang digunakan. Bila kita tidak punya backup gambar pertama maka kita akan menambah waktu untuk hal yang seharusnya tidak diperlukan.
11. Dari batas waktu yang telah ditentukan persiapkan beberapa waktu untuk melakukan pengecekan. Periksa hasil gambar yang telah kita kerjakan dengan teliti hindari melakukan kesalahan, untuk drafter seni maka tingkat yang ingin dicapai adalah kepuasan tetapi untuk drafter tehnik yang dibatasi oleh standart-standart yang telah ditentukan tingkatan yang ingin dicapai adalah batas waktu, kerapihan, dan sesuai dengan standar pekerjaan yang ditentukan.
12. Idealnya seorang drafter harus berdampingan dengan seorang cheker atau quality control, baik checker khusus atau engineer yang memiliki desain. Seorang drafter yang tergabung dalam suatu tim kerja harus terbiasa menerima koreksi dari checker atau quality control, tanamkanlah sikap bahwa kita membutuhkan orang lain untuk mengkoreksi apa yang kita kerjakan, dari pengalaman selama menggambar selalu saja ada kekurangannya walaupun kesalahan tersebut hanya berpengaruh pada asesoris gambar tetapi ini akan mempengaruhi hasil gambar secara keseluruhan. Jangan perpedoman bahwa gambar yang kita kerjakan adalah telah sempurna dan jangan pula bekerja sekedarnya karena dengan anggapan akan dikoreksi oleh cheker atau engineer. Drafter yang baik dapat mendukung kerja teamnya secara keseluruhan dengan sempurna.
13. Buatlah atau cetak gambar yang telah jadi menggunakan pdf sebelum dicetak diatas kertas. Lakukan pengecekan awal, hal ini akan mengurangi konsumsi kertas bila terjadi kesalahan langsung dapat diperbaiki. Kita juga dapat memberikan gambaran awal dari sebuah desain dari engineer. Bila gambar desain tersebut belum sesuai keinginan maka kita dapat segera melakukan perubahan-perubahan.
14. Jika diperbolehkan ceklist atau coret bagian-bagian gambar desain yang telah kita kerjakan kemudian kita akan fokus hanya pada gambar yang belum ditandai.
15. Tip untuk gambar revisi: autocad memang memudahkan kita dalam mempersiapkan sebuah gambar, tetapi kita juga harus selalu teliti bila terjadi perubahan-perubahan gambar.
Misalnya kita membuat gambar denah rumah, untuk pintu karena sudah standar kita akan membuat block pintu. Hal ini mempermudah kita hanya mengcopy – paste tanpa harus membuat satu-satu daun pintunya. Tetapi ternyata ada perubahan untuk pintu kamar mandi ukurannya lebih kecil. Kemudian kita mengedit block daun pintu kita lupa kalau kita mengedit block tersebut akan mempengaruhi gambar pintu keseluruhan.
Salah satu cara untuk mudah mengecek dua gambar yang serupa adalah bandingkan kedua gambar tersebut dengan cara cetak gambar dengan format pdf. Buka kedua gambar menggunakan adobe reader, kemudian pada layar taskbar windows akan muncul kedua file tersebut. Klik gambar yang pertama pada taskbar kemudian gambar kedua bergantian berulang kali. Bila kita melakukan perubahan dengan benar maka masil gambar akan serupa. Baik bentuk dan settingannya. Temukan perubahan-perubahan yang ada pada kedua gambar tersebut pastikan perubahan yang terjadi hanya pada objek yang seharusnya.
Memang akan lebih aman bila kita menggunakan file yang sama dalam satu pekerjaan, tetapi adakalanya hasil akhir yang diperlukan berupa cetak kertas atau pdf untuk dilapangan, mari kita pertimbangan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan misalnya memory komputer, memory printer, proses pencetakan, keterbatasan software, proses penyimpanan diserver dan hal lainnya. Sehingga perlu ketelitian pada saat akan mengirimkan gambar yang telah jadi.
Hindari duplikasi data, bila satu gambar harus dikerjakan oleh dua orang drafter gunakanlah dua nama yang berbeda. Bila nanti telah digabungkan segera hapus file yang tidak digunakan. Bila ada perubahan lebih baik membackup file yang berubah pada folder back up dan kita tetap mengerjakan perubahan pada file yang sama. Jadi kita sepakat data yang terakhir adalah data yang ada pada folder operasional. Selalu pastikan dalam folder tersebut hanya menyimpan satu data. Segera hapus file-file yang tidak digunakan. Selain meringankan media penyimpanan kita juga tidak bingung menentukan file yang terakhir.

Previous
Next Post »