10 Kesalahan yang Umum Dilakukan Pengguna AutoCAD

AutoCAD adalah program yang sangat fleksibel. Terlalu fleksibel malah. Karena itu efektifitas penggunaannya sangat tergantung dari user sendiri. Banyak yang memanfaatkannya dengan baik, namun banyak pula yang masih menggunakannya sekedarnya, yang penting jadi dan cepat. Masalah baru timbul kemudian. Saat butuh revisi dan desain semakin kompleks. Makin ruwet kalau sudah bekerja dengan orang lain. Apa sih kesalahan yang umum dilakukan oleh pengguna AutoCAD?
Baru-baru ini saya membaca sebuah artikel di AUGI (Autodesk User Group International) yaitu: Seven deadly sins of AutoCAD Users (bag.1) dan (bag. 2). Tujuh dosa besar pengguna AutoCAD! Well, saya tidak ingin se-ekstrim itu menyebutnya sebagai dosa besar. Dan meski beberapa diantaranya saya setujui, tapi ada hal-hal lain yang ingin saya anggap kesalahan yang cukup mengganggu saat saya bekerja dengan file dari orang lain. Juga beberapa hal yang membuat saya ‘gatal’ saat melihat orang lain bekerja dengan AutoCAD.
Saya akan mencoba membuat sebuah daftar, dan jika anda menemukan hal-hal lain yang ‘ngganggu banget’ silahkan tambahkan di komentar. Akan saya tambahkan di daftar ini.

1. Menggambar Semua Objek di Layer 0

Hal ini masih sering saya temui, meski rasanya penggunaan layer sudah merupakan hal yang wajib dan umum dilakukan. Bayangkan jika anda menemukan gambar yang cukup kompleks, dan semuanya digambar di layer 0! Apalagi kalau semua masih bylayer… semua garis kelihatan putih. Hanya mungkin linestyle saja yang diubah-ubah.
Sulit sekali bagi kita untuk mengetahui itu garis untuk apa. Sulit juga bagi kita untuk melihat semua objek, karena kita tidak bisa on/off atau freeze layer yang tidak kita butuhkan! Bahkan untuk memisah-misahkan layerpun kita akan banyak menghabiskan waktu.

2. Esc…Esc…Esc…Esc…!!!

Tombol [esc] merupakan tombol favorit bagi pengguna AutoCAD. Sebetulnya wajar, karena hirarki command di AutoCAD, membuat kita sering harus menekan [esc]. Sering kali beberapa kali sampai semua command dibatalkan. Sering saya lihat, pengguna AutoCAD menekan [esc] sampai berpuluh-puluh kali tanpa melihat apakah dengan 2x saja sebetulnya sudah cukup.
Tidak ada yang salah sebetulnya, jika anda memang akan seterusnya menggunakan AutoCAD. Namun kebiasaan buruk ini akan membuat frustasi jika anda mempelajari software lain. Beberapa kali saya lihat, pengguna AutoCAD harus mengulangi lagi urutan command di Inventor atau Revit saat training. Gara-garanya, dia merasa apa yang dikerjakan salah, dan secara refleks tangannya mencari [esc]!
Satu lagi, menekan [space] atau [enter] saat mengaktifkan command dengan shortcut. Kedua tombol ini sering ditekan saat mengaktifkan command dengan mengetiknya pada command line. Akhirnya saya lihat ada yang mencoba mengaktifkan line saat mensketch di Inventor, dengan menekan [l] lalu [space]…
AutoCAD memiliki penggunaan command yang unik. Setau saya tidak ada lagi yang memiliki cara seperti itu di program CAD lain (kecuali AutoCAD-AutoCAD-an yang diklaim look n feel-nya sama dengan AutoCAD). Mungkin karena udah ‘bangkotan’ dibanding software lain yang lebih muda. Aplikasi lain lebih ‘Windows Compliant’ dibanding AutoCAD. Tidak ada salahnya mulai membuka pikiran untuk menyesuaikan diri dengan proses kerja aplikasi lain.

3. Menggunakan Save as Ketimbang Template

Template tidak hanya mempercepat saat kita membuat gambar baru. Template juga menjaga standard yang kita tetapkan. Selain itu, juga menjaga agar file tetap efisien. Kontra dari penggunaan template adalah membuka file yang sudah ada, dan dirasa sudah sesuai standardnya, lalu di save as, dan dihapus objek yang tidak perlu.
Saya sudah pernah ulas bahwa cara ini sering mengakibatkan file corrupt.

4. Tidak Menggunakan Block

Block merupakan tool yang sangat baik untuk mengelompokkan objek. Satu grup dapat merepresentasikan satu objek yang lebih kompleks. Selain mempermudah pemilihan saat modifikasi objek seperti move, copy, dan sebagainya, mengedit satu block akan direpresentasikan pada seluruh block yang sama. Bahkan lebih jauh, kita dapat membuat report terkait dengan objek block, seperti membuat bill of quantity atau BOM.
Bayangkan jika kita menerima gambar yang sama sekali tidak menggunakan block. Selain memilih objeknya menyulitkan, jika terjadi perubahan juga akan sangat memakan waktu karena harus mengubahnya satu-persatu.

5. Tidak Menggunakan Standard

Bayangkan jika anda menerima beberapa gambar dari satu perusahaan. Namun gambar satu dengan lainnya tampak tidak sama. Tidak standar. Tentunya hal ini akan tampak buruk bagi perusahaan. Ini memang gambar dari perusahaan itu, atau ‘diasongin’ ke perorangan?
Lebih jauh, penggunaan standard juga akan mempermudah dalam kerja tim. Bahkan dengan perusahaan lain.

6. Membuat Objek yang Bertumpuk

Saya tidak tau bagaimana cara kerjanya, tapi saya sering menerima gambar yang objeknya saling bertumpuk. waktu saya modify, seperti erase atau trim, kok masih ada objek-objek lain… Meski seperti disebutkan Uda Af kita dapat menggunakan overkill, namun hal ini tetap akan memakan waktu. Dan jika kita tidak aware akan adanya objek lain, hal ini bisa mengganggu saat melakukan snap, sampai kesalahan saat melakukan data extraction.

7. Mengedit Teks Dimensi

Saya pernah juga menerima gambar yang ternyata dimensinya textnya diedit. Hal ini memang disediakan agar lebih fleksibel saat membuat dimensi. Namun sayangnya ada beberapa yang memanfaatkannya saat gambarnya tidak presisi. Daripada memperbaiki gambarnya, dia mengedit teks dimensi agar tampak presisi!

8. Menskala Objek dan Menggunakan Dimension Scale Factor

Bagaimanakah anda mencetak gambar anda? Dari model atau layout/paperspace? Jika gambar semakin kompleks, anda dapat mengoptimalkan layout agar tidak perlu menggambar berkali-kali untuk menampilkan satu area. Anda dapat mengaturnya dengan viewport, termasuk jika menunjukkan gambar detail.
Yang bikin lebih pusing, jika ada gambar di modelspace yang berbeda skala. Gambarnya di scale, dan dibuat style yang berbeda. Lalu untuk dimensinya digunakan scale factor agar ukurannya benar. Menurut saya ini memusingkan dan tidak efektif. Apalagi kalau satu modelspace memuat belasan lembar gambar… whew…
Lebih rapi kalau kita lihat di layout dalam bentuk TAB. Kita bisa memberikan deskripsi pada TAB agar lebih nyaman mencari gambarnya. Dan tentu saja, dengan menggunakan layout kita dapat menggunakan sheetsets dengan mudah.

9. Tidak menggunakan eTransmit

ETransmit merupakan ‘tool wajib’ saat anda mengirimkan file. Salah satu keuntungannya, jika anda menggunakan XREF, semua file akan terbawa tanpa perlu khawatir ada yang tercecer. Namun tidak hanya itu, jika anda menggunakan text yg tidak standard, file itupun akan terbawa. Termasuk jika anda menggunakan image map untuk rendering. Cukup membuat frustasi jika menerima file yang menggunakan XREF atau file lain tapi filenya tidak ada. Atau kalaupun ada, struktur foldernya ngaco, sehingga harus dilink kembali satu-satu.
Biasakan menggunakannya saat anda mengirimkan file!

10. Tidak Mengatur UNITS

Meski tampak sepele, mengatur UNITS adalah hal penting dalam menggambar. Jika anda telah membiasakan diri menggunakan template, standard ISO telah memiliki UNITS mm. Hal ini penting karena dengan cara inilah AutoCAD memanage file-file yang ada. Jika anda menginsert block dalam unit inch, maka AutoCAD akan secara otomatis menyesuaikan skalanya secara proporsional. Jika tidak, setelah diinsert, anda masih harus menyesuaikan ukurannya.
DWG telah menjadi standard bagi banyak aplikasi CAD. Aplikasi yang lebih canggih umumnya telah bisa menginsert atau open file DWG. Namun jika unitnya tidak diketahui dengan benar, jadi pe-er buat yang nerima file untuk memeriksanya lebih dulu.

Kesimpulan

Dalam menggunakan AutoCAD, kita tidak hanya berpikir untuk selesai menggambar secepatnya. Namun gambar itu harus mudah direvisi. Dan juga mudah dipahami orang lain. Karena seringkali kita tidak bekerja sendirian. File itu harus dilihat juga oleh orang lain. Usahakan menerapkan sistem yang baik agar pekerjaan kita dapat berjalan dengan lancar.
Oldest